SUARA INDONESIA PURWOREJO

Harga Bahan Pokok Di Kabupaten Purworejo Mulai Naik

- 05 November 2020 | 19:11 - Dibaca 2.70k kali
Ekbis Harga Bahan Pokok Di Kabupaten Purworejo Mulai Naik
Foto: pembeli sedang berbelanja di pasar suronegaran

PURWOREJO - Usai libur panjang cuti bersama harga bahan pokok mulai naik. Mayoritas komoditas naik saat barang ditingkat petani langka dan permintaan pasar yang besar. 

Seperti di pasar pagi Suronegaran Purworejo, kenaikan tertinggi terjadi pada harga tomat yang mencapai 110 persen, harga tomat yang semua 3 ribu rupiah kini naik menjadi 7 ribu rupiah per kilonya. Sedangkan kubis naik 80 persen dari harga normal 3 ribu menjadi 5 ribu rupiah. 

Lastri, salah satu pedagang pasar mengungkapkan, kenaikan bahan pokok tersebut disebabkan barang yang dihasilkan petani menurun dikarenakan musim yang tidak menentu serta banyaknya permintaan dari pasar untuk kegiatan pengajian bulan maulud. Bahan pokok lain seperti Bawang putih juga mengalami kenaikan dari yabg semula 20 ribu menjadi 22 ribu perkilogramnya. Sedangkan bawang merah dari 28 ribu menjadi 30 ribu. 

"Setelah liburan permintaan naik sedangkan barang ditingkat bawah langka, ini menjadi salah satu penyebab naiknya harga bahan sembako," katanya, Kamis (05/11/2020)

Lebih lanjut, Lastri mengatakan, harga cabai kriting hijau dan merah juga mengalami kenaikan namun tidak seperti tomat dan kubis yang naiknya drastis.

"Kenaikan bahan pokok ini sudah terasa sejak 5 hari yang lalu namun puncaknya terjadi hari ini dan kemungkinan masih akan terus berlanjut kenaikan harga tetsebut," imbuhnya.

Sementara itu, Fahrur Izza salah satu pemilik Kios Grosir Suronegaran (KGS) juga mengungkapkan, harga minyak goreng pun kompak naik tipis dari mulai minyak goreng kemasan bermerk nasional maupun minyak goreng kemasan bermerk lokal. 

"Rata-rata mengalami kenaikan harga sekitar 2 persen hingga 3 persen. Untuk minyak nasional seperti Sunco, Fortune, Sovia baik yang ukuran 2 liter maupun yang 1 liter," katanya 

Kenaikan harga minyak ini dipicu oleh naiknya harga minyak dunia sekitar 2 persen pada akhir Oktober yang lalu sehingga efeknya minyak dipasaran juga ikut merangkak naik. Bahkan ia menambahkan gula pasir putih juga mengalami kenaikan yang signifikan. 

"2 minggu yang lalu gula pasir merk Kebon Agung saya jual 540 per sak nya tapi harga sekarang sudah gak bisa, saya jual sekarang 570 untuk ecer dan partai nya 565, untuk merk Raja Gula juga sama bahkan gula merk Madukismo lebih mahal lagi," bebernya. 

Jadi kenaikan harga gula ini dipicu oleh selesainya panenraya tebu beberapa waktu yang lalu yang menyebabkan beberapa pabrik tebu tutup sementara. Untuk menanggulangi hal itu biasanya pemerintah melakukan impor gula namun kali ini impor gula telat dan mengakibatkan gula naik setiap minggunya. 

"Kenaikan gula seperti biasanya akan berlangsung hingga akhir tahun, tahun lalu saja bahkan harga gula per sak nya mencapai 700 ribu," pungkas Izza. (Agus .S)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya